Tas Cantik dari Sampah Plastik
Sampah plastik selalu menjadi pemandangan yang dapat kita lihat setiap hari. Di tempat sampah ataupun yang dibuang sembarangan di selokan, di sungai dan di jalan. Banyaknya sampah plastik tidak lepas dari pemanfaatan praktisnya yang ringan dan tidak merepotkan. Semua
aktivitas perdagangan tidak dapat lepas dari sampah plastik, mulai dari
tukang gorengan sampai pedagang besar dengan sistem waralaba
menggunakan plastik sebagai pembungkus aneka belanjaan.
Plastik pembungkus belanjaan dan makanan ringan menjadi masalah ketika selesai digunakan. Sifatnya yang ringan , awet, praktis dan berharga murah akan dengan mudahnya dibuang ketika sudah tidak dibutuhkan lagi. Sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai. Akibatnya sampah plastik terus menumpuk mencemari tanah, saluran air, sungai dan laut. Sampah plastik yang menumpuk dapat mengganggu dan mematikan organisme air. Plankton,
ikan kerang, penyu dan seluruh organisme air memelukan air yang bersih
dan kadar oksigen yang cukup dalam kehidupannya. Sampah
plastik yang terus-menerus menumpuk di air dapat menghalangi proses
fotosintesis tumbuhan air yang menghasilkan oksigen untuk kehidupan air, Keseimbangan
kadar oksigen dan kebersihan air dapat terganggu yang berdampak pada
buruknya kualitas air bagi kehidupan organisme air. Kura-kura
dan organisme air lainnya dapat memakan serpihan-serpihan plastik yang
melayang-layang di dalam air karena plastik yang melayang-layang
dianggap makanannya. Akibatnya kura-kura dapat terjerat, tersedak dan teracuni sampah plastik tersebut.
Upaya penanggulangan pencemaran air dan tanah
oleh sampah plastik telah mulai dilakukan manusia seiring dengan
kesadaran manusia terhadap kebersihan lingkungan dan kelangsungan hidup
anak cucu manusia di bumi. Adanya isu Pemanasan Global
yang gencar berhembus juga membuka kesadaran manuisa untuk lebih arif
dalam memperlakukan dan menggunakan plastik. Penggunaan
plastik sudah mulai dikurangi dengan adanya kampanye penggunaan tas “go
green” untuk berbelanja yang dapat digunakan berulang-ulang
Sampah plastik yang menumpuk di tempat-tempat
yang tidak semestinya sepertinya sulit untuk dapat dibersihkan, karena
pencemaran sampah plastik sudah sangat banyak dan meliputi daerah yang
amat luas. Usaha yang dapat dilakukan manusia adalah
dengan memanfaatkan kembali plastic pembungkus belanjaan dan kemasan
makanan yang dikenal dengan daur ulang limbah (Reuse dan Recycle). Kemasan plastic dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tas. Ada 3 teknik pembuatan tas dengan bahan baku kemasan plastic, yaitu: jahit, anyam dan ronce. Pemanfaatan kemasan plastik pada tulisan ini memanfaatkan teknik ronce,
B. Cara Pembuatan
I. Alat dan bahan
1. Jarum sulam
2. Benang nilon
3. Plastik sisa kemasan 7 x 18 cm (200 lembar)
4. Kancing magnet (sepasang)
II. Cara pembuatan
Tahap-tahap pembuatan tas cantik dari kemasan plastik:
1. Pengumpulan sisa kemasan makanan ringan, kopi dan deterjen
Pengumpulan plastic sisa
kemasan dapat dilakukan dengan mengumpulkan sendiri, memesan dan
memintanya dari tetangga, saudara dan penjual kopi seduh
2. Pencucian dan pengeringan
Plastik kemasan dibuka/dilebarkan menggunakan gunting, kemudian dicuci dengan sedikit deterjen jika perlu. Kemudian dikeringkan dengan diangin-anginkan atau diletakan ditempat yang tidak kena sinar matahari langsung.
3. Pemotongan sesuai ukuran.
Sisa kemasan dipotong dengan gunting sesuai ukuran yang telah ditentukan (misal 8 cm kali 18 cm)
4. Peroncean.
Sisa kemasan yang telah dipotong sesuai ukuran kemudian dironce dengan cara:
a. Sisa kemasan dilipat 2, kemudian dilipat 4 dengan menyatukan tepi di tengah.
b. Sisa kemasan yang telah dilipat kemudian dironce dengan mengkaitkan satu kemasan dengan kemasan lainnya dengan teknik melipat.
c. Peroncean
selesai setelah panjang roncean mencapai ukuran yang sesuai, kemudian
ujung roncean disatukan dengan awal roncean dengan teknik menyisipkan
dan melipat.
5. Penjahitan
Penjahitan menggunakan jarum
sulam dan benang nilon dimulai dengan membentuk bagian bawah tas dengan
menyatukan roncean yang telah dibuat, kemudian menyatukan bagian bawah
dengan bagian atas dengan menambahkan roncean-roncean yang telah dibuat
secara bertahap sampai ketinggian tas yang diinginkan.
6. Pemasangan tali dan kancing
Tali dapat berasal dari roncean sisa kemasan ataupun dari bahan lain. Tali yang berasal dari roncean dapat dipasang dengan menjahit tindih pada tempat yang sesuai. Kancing magnet yang telah disatukan dengan satu roncean, kemudian dijahit tindih pada tempat yang sesuai.
7. Produk jadi.
Produk jadi kemudian dikemas dalam plastik kaca dan diberi label. Produk siap dipasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar